Contoh Kasus Sistem Pakar

Standar

Untuk dapat melakukan diagnosis dengan benar, terlebih dahulu kita harus mengetahui gejala-gejala dari penyakit tersebut. Beberapa gejala yang mungkin timbul dari ketiga jenis penyakit tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Kepala pusing;
  2. Suhu badan tinggi;
  3. Batuk dan pilek;
  4. Badan lemas;
  5. Demam lebih dari tiga hari;
  6. Hasil cek darah menunjukkan positif salmonella paratipii
  7. Nyeri pada ulu hati;
  8. Nyeri pada lambung.

Sedangkan obat yang kami sarankan sebagai solusi untuk mengobati penyakit tersebut meliputi:

  1. Paracetamol;
  2. Antibiotik;
  3. Multivitamin;
  4. Obat anti mual;
  5. CTM (obat tidur).

Dari gejala-gejala tersebut kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

  • Jika gejala yang timbul adalah 1, 2, dan 3 maka dia menderita influenza dan solusi obatnya adalah a, b, dan c.
  • Jika gejala yang timbul adalah 1, 4, 5, dan 6 maka dia menderita tipus dan solusi obatnya adalah a, b, c, d, dan e.
  • Jika gejala yang timbul adalah 1, 7, dan 8 maka dia menderita maag dan solusi obatnya adalah a, b, c, dan d.

Dengan menggunakan sistem pakar ini kita dapat melakukan diagnosis penyakit influenza, tipus, dan maag sehingga kita dapat melakukan pertolongan pertama pada penderita penyakit tersebut

Contoh lainnya :

1. Apakah kepala anda panas? Ya

2. Apakah hidung anda mampet? ya

3. Apakah kepala anda pusing? Ya

4. Apakah sakitnya berdenyut?Ya

Dari 4 pertanyaan tersebut, contohnya lagi expert menyimpulkan 2 kondisi: (1) influenza, syaratnya 1,2,3 harus bernilai YA, (2) sakit kepala 3,4 harus bernilai YA.

Untuk itu, secara otomatis kalau pertanyaan 1,2,3 bernilai YA, maka sistem pakar memutuskan bahwa si pasien menderita influenza. Jika pertanyaan 3,4 bernilai YA maka sistem pakar memutuskan bahwa si pasien sakit kepala. Jika pertanyaan 1,2 bernilai YA, sedangkan 3,4 bernilai tidak. Disinilah keunggulan sistem pakar untuk melakukan Re-learn atau mempelajari kembali kondisi yang tidak dia kenal.

Tinggalkan komentar